The Vajra

Lakukan Pengabdian Masyarakat, Dosen IKH Medan Perkenalkan Manfaat Tanaman Jarum Tujuh Bilah di Langkat

Table of Contents

STABAT (Langkatoday) - Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Kesehatan Helvetia Medan (IKH) Medan melalui Program Desa Binaan, Dosen Fakultas Farmasi dan Kesehatan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema Pemanfaatan Tanaman Jarum Tujuh Bilah (Pereskia bleo K.) dan Pemeriksaan Kesehatan di Dusun I Desa Padang Cermin, Kec. Selesai, Kab. Langkat, Kamis (17/4).

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Tim kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diketuai oleh Dr. Mayang Sari, ST, M.Si dengan anggota Sri Handayani, S.Si, M.Si dan apt. Ruth Mayana Rumanti, S.Farm, M.Si serta dibantu beberapa mahasiswa Fakultas Farmasi dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan dari jurusan Farmasi di Institut Kesehatan Helvetia Medan tentang identifikasi kandungan dan manfaat tanaman jarum tujuh bilah (Pereskia bleo K.). Tanaman jarum tujuh bilah (Pereskia bleo K.) merupakan tanaman jenis kaktus, dan satu-satunya tanaman kaktus yang memiliki daun. Selain sebagai tanaman hias, tanaman ini juga berpotensi sebagai tanaman herbal yang berkhasiat obat.

Bunga jarum tujuh bilah (Pereskia bleo K.) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang dipercayai memiliki banyak khasiat diantaranya antikanker, antidiabetes, antitumor, antirematik, antihipertensi dan secara umum beberapa bagian tanaman dapat dimanfaatkan mulai dari daun, akar, dan batang. 

Daun jarum tujuh bilah merupakan tanaman yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pengobatan tradisional. Daun jarum tujuh bilah mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, asam lemak, lakton, fenol, sterol,terpenoid, dan fitosterol glikosida.

Khasiat daun dan bunga Pereskia bleo diambil untuk detoksifikasi dan revitalisasi tubuh. Buahnya dikonsumsi oleh beberapa kelompok etnis di Panama sebagai buah yang dipetik dari hutan dan daun Pereskia bleo secara tradisional digunakan untuk mengobati kanker, wasir, hipertensi, diabetes, infeksi, sakit lambung, sakit kepala, maag, dan kondisi peradangan seperti rematik dan asma.

Selain melakukan pemberdayaan melalui pemanfaatan tanaman jarum tujuh bilah, tim pengabdian masyarakat IKH juga melakukan pemeriksaan kesehatan melalui pengecekan tekanan darah dan asam urat terhadap masyarakat di Dusun I Desa Padang Cermin. Setelah pemeriksaan, masyarakat mendapatkan sesi konseling kesehatan yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan mereka serta langkah pencegahan penyakit seperti hipertensi dan asam urat.

Fakultas Farmasi dan Kesehatan IKH berkomitmen untuk terus berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat nyata dari pemanfatan tanaman obat bagi masyarakat serta mendukung upaya pencegahan penyakit sejak dini. (rel)

channel whastapp langkatoday