UPDATE
The Vajra

RS Indonesia di Gaza Terus Jadi Target Serangan Israel Sejak Awal Agresi

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara

GAZA (Langkatoday)Rumah Sakit Indonesia yang berlokasi di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan militer Israel sejak awal agresi besar-besaran dimulai pada Oktober 2023. Sebagai salah satu rumah sakit terbesar di kawasan utara Jalur Gaza, fasilitas kesehatan ini mengalami serangkaian serangan, pengepungan, dan penghancuran yang sistematis.

Laporan dari lembaga HAM Palestina, Al-Haq, mencatat bahwa RS Indonesia dan sekitarnya telah berulang kali diserang oleh militer Israel (IDF) selama dua bulan pertama agresi. Serangan ini tidak hanya berupa tembakan langsung dan serangan udara, namun juga mencakup intimidasi dan tekanan untuk mengosongkan wilayah tersebut, termasuk pencabutan sepihak "perintah evakuasi" ke wilayah selatan Gaza yang juga tak luput dari serangan.

Serangan pertama tercatat pada 7 Oktober 2023, saat serangan udara Israel di luar kompleks rumah sakit menewaskan dua orang—termasuk seorang staf rumah sakit—dan melukai lima lainnya. Sejak saat itu, RS Indonesia terus menjadi titik panas dalam peta serangan militer Israel.

Dokter-dokter dari lembaga kemanusiaan MER-C yang sempat bertugas di rumah sakit tersebut menyebut, fasilitas pendukung seperti generator listrik kerap menjadi target utama. Pada 24 Oktober, gangguan listrik mulai terjadi di tengah gelombang pasien korban serangan Israel yang terus berdatangan.

Menjadi satu-satunya rumah sakit yang beroperasi di utara Gaza kala itu, RS Indonesia menampung korban dari berbagai wilayah seperti Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya. Salah satu ruangan yang semula merupakan poliklinik bahkan diubah menjadi kamar jenazah akibat tingginya jumlah korban meninggal.

Pada 28 Oktober 2023, IDF mulai menargetkan bangunan rumah sakit secara langsung, menembakkan artileri ke halaman barat RS. Serangan berlanjut pada 9 hingga 15 November, yang menyebabkan kerusakan struktural dan menghentikan operasional rumah sakit akibat padamnya listrik, komunikasi, dan pasokan air.

Situasi semakin memburuk pada 20 November ketika IDF mengepung RS Indonesia, melumpuhkan seluruh aktivitas medis. Serangan artileri menargetkan lantai dua rumah sakit, menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk pasien dan staf medis. Tank-tank Israel juga dilaporkan mendekati rumah sakit dari arah timur laut, menyebabkan kepanikan warga.

Pada 24 November, pasukan Israel dilaporkan mulai melakukan invasi ke dalam kompleks rumah sakit. Warga Palestina dipaksa keluar, dan saksi mata menggambarkan kondisi mengenaskan, dengan mayat-mayat bergelimpangan di jalanan sekitar.

Laporan investigatif Aljazirah yang dirilis pada 30 November 2023 mengungkapkan kerusakan besar di pintu masuk utama, jendela pecah, dan bekas tembakan di seluruh fasad utara bangunan. Ambulans dan kendaraan pertahanan sipil pun ikut hancur, memperburuk lumpuhnya pelayanan medis.

Setelah sempat direhabilitasi dan dibuka kembali pada Mei 2024, RS Indonesia kembali diserang. Lantai dua dan tiga dibakar, namun tim medis tetap berupaya menghidupkan kembali pelayanan dasar.

Pada 1 Februari 2025, Unit Gawat Darurat RS Indonesia kembali beroperasi secara terbatas. Namun, situasi kembali memburuk pada Ahad, 18 Mei 2025, ketika Israel melancarkan operasi militer besar-besaran bertajuk Gideon’s Chariot. RS Indonesia kembali dikepung dengan tembakan intensif yang membuat akses terhadap pasien, tenaga medis, dan bantuan logistik tertutup total.

"Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Indonesia lumpuh. Korban sipil terus berjatuhan. Dunia masih bungkam," tulis pernyataan MER-C yang diterima Republika pada Ahad (18/5).

Direktur RS Indonesia di Gaza Utara, dr Marwan al-Sultan, mendesak dunia internasional untuk segera bertindak. Ia menegaskan bahwa tindakan pengepungan dan penembakan terhadap rumah sakit adalah bentuk pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

"Pendudukan Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia dengan drone dan menargetkan siapa pun yang bergerak, bahkan menembaki unit perawatan intensif," ujar dr Marwan.

Sampai saat ini, RS Indonesia tetap menjadi simbol dari krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza, di tengah seruan global yang kian mendesak untuk menghentikan kekerasan dan membuka akses bagi bantuan kemanusiaan. (rel)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar