[VIDEO] Demonstrasi Terbesar dalam 20 Tahun, Warga Belanda Desak Pemerintah Bertindak untuk Palestina
DEN HAAG (Langkatoday) – Ratusan ribu warga Belanda turun ke jalan di Den Haag pada Ahad (18/5) dalam aksi demonstrasi besar-besaran membela Palestina. Massa yang mengenakan pakaian serba merah memprotes sikap pemerintah Belanda terhadap agresi militer Israel di Gaza.
Aksi ini diprakarsai oleh lembaga kemanusiaan Oxfam Novib. Warna merah yang mendominasi aksi dipilih sebagai simbol “garis merah” yang menunjukkan batas kemanusiaan yang menurut mereka telah dilanggar di Gaza. Penyelenggara menyebut jumlah peserta mencapai lebih dari 100.000 orang, menjadikannya demonstrasi terbesar di Belanda dalam dua dekade terakhir. Meski begitu, polisi tidak mengeluarkan angka resmi terkait jumlah peserta.
Para demonstran menyerukan agar pemerintah Belanda segera mengambil sikap tegas terhadap Israel. Mereka menilai, aksi-aksi militer Israel di Gaza telah mencapai titik genosida.
“Saya merasa malu dengan pemerintah yang terus menutup mata dan tidak menetapkan batasan apa pun,” ujar Jolanda Nio (59), seorang guru sekolah yang ikut berdemo. Sementara Rick Timmermans (25) menuding pemerintah Belanda terlibat secara tidak langsung karena memasok suku cadang pesawat F-35 yang digunakan Israel dalam serangan-serangan ke Gaza.
Pada hari yang sama, militer Israel mengumumkan dimulainya operasi darat berskala besar di Gaza sebagai bagian dari eskalasi perang yang terus berlanjut. Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengatakan pasukan aktif dan cadangan telah dikerahkan untuk memperkuat operasi di wilayah selatan.
“Serangan udara juga ditingkatkan untuk mengganggu persiapan musuh dan mendukung serangan darat,” ungkap Adraee.
Sejak dimulainya kembali serangan pada 18 Maret 2025, Kementerian Kesehatan di Gaza mencatat sedikitnya 3.193 korban jiwa baru, menambah total korban tewas akibat perang menjadi 53.339 orang.
Konflik ini bermula dari serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Hamas juga menyandera 251 orang, dengan 57 di antaranya masih diyakini berada di Gaza—termasuk 34 yang dikabarkan telah tewas.
Sementara itu, Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag tengah menyidangkan gugatan dari Afrika Selatan yang menuduh Israel melanggar Konvensi Genosida PBB 1948. Israel membantah keras tuduhan tersebut.
Aksi di Den Haag ini menjadi cermin dari tekanan internasional yang terus meningkat terhadap Israel dan para pendukungnya. Warga sipil di berbagai belahan dunia terus menyuarakan protes, menuntut keadilan dan penghentian kekerasan di Gaza. (rel)