UPDATE
The Vajra

Indonesia dan Rusia Resmi Jalin Kerja Sama Nuklir: PLTN Pertama Ditargetkan Beroperasi 2032

Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan di Saint Petersburg, Rusia, pada 19 Juni 2025. Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool melalui REUTERS.

JAKARTA (Langkatoday)Hubungan bilateral Indonesia dan Rusia memasuki babak baru. Dalam kunjungan resmi Presiden Prabowo Subianto ke Rusia pada 18–19 Juni 2025, kedua negara menyepakati penguatan kerja sama di bidang energi nuklir. 

Pertemuan ini berlangsung di Istana Constantine, Saint Petersburg, dan menjadi bagian dari agenda diplomatik Presiden Prabowo dalam memperkuat kemitraan strategis global.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, yang turut hadir dalam rombongan, menegaskan bahwa salah satu fokus utama kunjungan adalah pembentukan Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO). Pembentukan lembaga ini akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Presiden, dan menjadi dasar pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2032.

“Belum sampai ke pembahasan teknis soal pembangunan PLTN. Saat ini kami konsentrasi pada kerangka regulasi terlebih dahulu, melalui NEPIO,” ujar Eniya kepada awak media.

Salah satu perusahaan yang digadang-gadang akan menjadi mitra utama Indonesia dalam pengembangan PLTN adalah Rosatom, korporasi nuklir milik negara Rusia. Dalam kerja sama ini, Rusia menyatakan kesiapannya untuk terlibat penuh mulai dari studi kelayakan lokasi, pembangunan, hingga transfer teknologi.

Kerja sama ini sejalan dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2024–2060 yang menargetkan 7 persen bauran energi Indonesia berasal dari tenaga nuklir pada 2040. Kalimantan Barat disebut-sebut sebagai salah satu lokasi potensial untuk pembangunan PLTN tahap awal.

Di sisi lain, aspek keselamatan dan pengawasan nuklir juga akan menjadi prioritas. Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) akan bekerja sama dengan otoritas Rusia untuk memastikan sistem regulasi dan keamanan yang mengacu pada standar internasional.

Pertemuan bilateral ini juga berlangsung bertepatan dengan St Petersburg International Economic Forum (SPIEF), di mana Rusia tengah mendorong kerja sama strategis dengan negara-negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Indonesia pun memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat posisinya dalam transisi energi dan kerja sama teknologi tingkat lanjut.

Dengan semakin dekatnya realisasi PLTN di tanah air, kerja sama Indonesia-Rusia ini menandai langkah besar dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian dan ketahanan energi nasional berbasis energi bersih dan berkelanjutan.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar