Dua Kampung Bali di Sumut, Warisan Letusan Gunung Agung yang Kini Jadi Destinasi Wisata
STABAT (Langkatoday) – Tak banyak yang tahu, di Sumatra Utara terdapat dua Kampung Bali yang masih lestari hingga kini. Keduanya berada di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dan Kabupaten Langkat. Meski terpisah lokasi, keduanya punya akar sejarah sama: migrasi warga Bali pasca letusan dahsyat Gunung Agung pada 1963.
Para pendatang dari Pulau Dewata itu menetap tanpa meninggalkan tradisi dan keyakinannya, sehingga komunitas Hindu Bali tetap eksis di tanah perantauan. Kini, keberadaan kampung-kampung ini tak hanya menjadi pusat kebudayaan, tetapi juga destinasi wisata religi dan budaya.
Kampung Bali Desa Pegajahan, Sergai
Sebagian besar kontrak kerja berlangsung enam tahun, namun banyak yang memilih menetap dan membangun rumah di kawasan tersebut. Hidup berdampingan dengan berbagai etnis lain, warga Bali tetap menjaga identitas budayanya.
Ciri khas kampung ini terlihat dari patung ukir serta tradisi Hindu Bali yang terus dipelihara. Pada 1989, mereka mendirikan Pura Penataran Dharmaraksaka di Dusun II B. Pura seluas satu rantai ini dibagi menjadi tiga bagian (nista, madya, utama) dengan bangunan persembahan khas Hindu Bali, seperti Patung Saraswati dan Anmasana.
Kampung Bali Desa Paya Tusam, Langkat
Kampung Bali kedua berada di Desa Paya Tusam, Kecamatan Sei Wampu, Kabupaten Langkat, sekitar 30 kilometer dari Kota Binjai. Kampung ini berdiri pada 1973 di atas lahan yang saat itu dikenal sebagai Tanah Negara Bebas (TNB).
Awalnya, 15 kepala keluarga warga Bali yang habis masa kontrak kerjanya di perkebunan Wampu menetap di sini. Seiring waktu, jumlah penduduk bertambah dan aktivitas keagamaan pun makin berkembang.
Tahun 1976, warga membangun Pura Penataran Agung Widya Loka Nata, dan sejak 1988 pendidikan Agama Hindu mulai diajarkan di sekolah setempat. Hingga kini, upacara keagamaan seperti Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka rutin digelar, menjadikan kampung ini salah satu pusat kehidupan spiritual Hindu Bali di Sumut.
Jejak Migrasi yang Jadi Warisan Budaya
Baik di Sergai maupun di Langkat, Kampung Bali menjadi saksi bagaimana migrasi akibat bencana bisa melahirkan jejak budaya yang lestari. Tradisi, pura, hingga perayaan agama Hindu Bali yang hidup berdampingan dengan masyarakat setempat kini menjadi daya tarik wisata tersendiri.