Kopi Langkat Siap Menembus Pasar Global, Bupati Afandin: Jangan Hanya Jadi Komoditas Lokal
STABAT (Langkatoday) – Kabupaten Langkat memiliki potensi besar dalam sektor kopi. Tak hanya dikenal di tingkat lokal, kopi asal daerah ini dinilai mampu menembus pasar internasional jika dikelola secara serius dan berkelanjutan.
Bupati Langkat, H. Syah Afandin, SH, menegaskan bahwa kopi bisa menjadi sumber kesejahteraan masyarakat jika pengelolaannya berorientasi pada kebutuhan pasar global.
“Kopi ini bukan hanya soal rasa, tapi juga bisa menjadi kebanggaan masyarakat Langkat sekaligus peluang ekonomi baru jika dikelola dengan baik,” ujar Afandin saat meninjau pabrik pengolahan Kopi Hoda di Kelurahan Kwala Begumit, Kecamatan Binjai, belum lama ini.
Menurutnya, Sumatra sejak lama dikenal sebagai produsen kopi kelas dunia. Daerah seperti Lintong dan Takengon sudah mendunia berkat cita rasa khasnya. Dengan tanah subur dan iklim mendukung, Langkat berpeluang memperkuat posisi kopi Sumatra di kancah global.
Salah satu pelaku usaha yang mulai mengangkat potensi ini adalah Kopi Hoda, yang kini memproduksi berbagai varian seperti Arabika, Robusta, Liberika hingga blend khusus. Produk mereka tak hanya beredar di berbagai daerah Indonesia, tetapi juga mulai masuk pasar internasional.
“Kami memproduksi bubuk kopi dengan standar kualitas tinggi. Setiap proses melibatkan banyak tenaga kerja lokal, dari petani, pekerja pabrik, hingga distribusi. Jadi setiap cangkir kopi membawa nilai tambah bagi masyarakat,” ungkap Sultan Habib, founder Kopi Hoda, Kamis (11/9/2025).
Industri kopi di Langkat juga memberi dampak sosial nyata, mulai dari pembukaan lapangan kerja baru, peningkatan keterampilan masyarakat, hingga nilai tambah ekonomi karena kopi yang dulunya dijual mentah kini diolah dengan standar kualitas ekspor.
Bupati Afandin menegaskan, Pemkab Langkat berkomitmen mendukung penuh industri kopi lokal agar mampu bersaing di pasar nasional maupun global.
“Kami berharap pelaku usaha bisa terus menjaga kualitas. Sementara pemerintah berperan membuka jalan agar produk lokal bisa menembus pasar yang lebih luas,” tegasnya.
Dukungan pemerintah diharapkan bukan hanya berupa fasilitasi, tetapi juga promosi, akses permodalan, hingga penguatan branding kopi Langkat sebagai bagian dari kopi Sumatra yang sudah punya nama besar di dunia.
Saat ini Indonesia menduduki peringkat keempat produsen kopi terbesar dunia, setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Dengan kualitas yang dimiliki, kopi dari Langkat berpeluang ikut memperkuat citra kopi Nusantara di pasar internasional.
Kopi Langkat kini berada di persimpangan penting: dari sekadar produk lokal menuju ikon baru kopi Sumatra di pasar global.