Korban Banjir di Langkat Bertambah Jadi 13 Orang, Status Tanggap Darurat Diperpanjang
BERITA LANGKAT - Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir di Kabupaten Langkat kembali bertambah menjadi 13 orang. Informasi tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, Muhammad Ansyari, Jumat (12/12/2025).
Ansyari menjelaskan bahwa korban berasal dari tiga kecamatan yang mengalami dampak paling parah.
Kecamatan Babalan: 6 orang
Kecamatan Tanjung Pura: 1 orang
Kecamatan Besitang: 6 orang
Menurutnya, penyebab korban meninggal bervariasi, mulai dari kondisi kesehatan yang memburuk, kelelahan akibat bertahan dalam situasi banjir berkepanjangan, hingga terlepas dari genggaman keluarga saat berupaya menyelamatkan diri.
“Warga yang meninggal dunia disebabkan oleh berbagai hal seperti sakit, keletihan karena diterpa banjir, hingga terlepas dari genggaman saat menyelamatkan diri,” jelasnya.
Status Tanggap Darurat Diperpanjang Hingga 16 Desember
Pemerintah Kabupaten Langkat resmi memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga 16 Desember 2025 karena situasi belum pulih sepenuhnya. Banjir masih merendam sejumlah permukiman dan pengungsian terus bertambah.
Ansyari juga memastikan bahwa penyaluran bantuan logistik untuk warga terdampak terus berjalan.
“Penyaluran bantuan logistik kepada korban terdampak banjir juga terus dilakukan. Termasuk penyaluran air bersih ke permukiman terdampak maupun ke pengungsian. Bantuan disalurkan melalui jalur air dan darat,” ujarnya.
Hingga saat ini, BPBD dan berbagai instansi terkait masih berupaya mempercepat evakuasi, distribusi bantuan, serta penanganan warga rentan yang terdampak bencana.

