Dosen Profesi Bidan IKH Medan Edukasi Ibu Menyusui di Desa Padang Cermin: Puding Daun Kelor Jadi Strategi Tingkatkan Produksi ASI
STABAT (Langkatoday) - Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim dosen dari Program Studi Profesi Bidan Institut Kesehatan Helvetia (IKH) Medan melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Padang Cermin, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sabtu (12/4).
Kegiatan yang bertemakan “Strategi Peningkatan Produksi ASI Melalui Edukasi Puding Daun Kelor pada Ibu Menyusui” ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para ibu menyusui dalam mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif dan berkelanjutan.
PKM ini dipimpin oleh Siti Aisyah, SST, MKM selaku ketua, dengan anggota tim Bd. Aida Fitria, SST, M.Kes dan Rahmawati Tarigan, M.Psi, serta melibatkan mahasiswa dari Program Studi D3 dan S1 Kebidanan IKH. Kegiatan ini diikuti oleh 20 ibu menyusui dan dibuka langsung oleh Kepala Desa Padang Cermin, Agusta Sentosa Tarigan.
Kegiatan dimulai sejak pukul 08.30 WIB dengan senam sehat bersama, dilanjutkan dengan ramah tamah dan pemeriksaan kesehatan yang mencakup anamnesis riwayat penyakit dan menyusui, serta pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, asam urat, dan gula darah.
Puncak acara diisi dengan penyuluhan seputar manfaat dan pengolahan puding daun kelor sebagai alternatif makanan pendukung laktasi (ASI). Para peserta diperkenalkan pada kandungan gizi daun kelor yang tinggi vitamin A, zat besi, kalsium, dan fitosterol—zat alami yang dikenal dapat meningkatkan produksi ASI.
Siti Aisyah menjelaskan bahwa banyak ibu menyusui mengalami masalah seperti ASI tidak lancar, bayi tidak kenyang, hingga infeksi payudara. Salah satu solusi alami adalah konsumsi daun kelor yang diolah menjadi puding, karena selain lezat dan lembut, juga lebih disukai dibandingkan mengonsumsi suplemen dalam bentuk kapsul atau pil.
“Daun kelor mengandung senyawa fitosterol seperti kampesterol dan sitosterol yang mampu memacu kerja kelenjar susu. Dengan dibuat puding, ibu bisa menikmati manfaatnya sambil tetap merasa senang dan nyaman,” jelasnya.
Tak hanya bermanfaat untuk kesehatan, edukasi ini juga diharapkan mendorong ibu-ibu untuk menjadikan puding daun kelor sebagai produk UMKM rumah tangga, sehingga mampu membantu ekonomi keluarga.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan apresiasi dari Kepala Desa Padang Cermin.
“Kami sangat berterima kasih kepada tim dari Institut Kesehatan Helvetia. Edukasi ini sangat bermanfaat untuk ibu-ibu di desa kami, terutama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya ASI dan pemanfaatan tanaman lokal,” ujar Agusta Sentosa Tarigan.
Di akhir acara, Siti Aisyah menyampaikan harapan agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkala.
“Kami ingin ini menjadi gerakan berkelanjutan yang tidak hanya menyehatkan anak-anak melalui ASI, tapi juga mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting dan mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Dengan pendekatan yang praktis, edukatif, dan berbasis potensi lokal, kegiatan ini membuktikan bahwa inovasi sederhana seperti puding daun kelor bisa memberi dampak besar bagi kesehatan ibu dan anak di tingkat desa.