UPDATE
The Vajra

Ketika Mimpi Lama BUMD Langkat Mulai Menjelma Nyata

STABAT (Langkatoday) - Lebih dari satu dekade lalu, tepatnya pada tahun 2011, publik Sumatera Utara sempat disuguhi wacana strategis: BUMD adalah entitas ideal untuk mengelola sumur minyak tua di Langkat. Pernyataan ini bukan sekadar lontaran kosong. Dua legislator DPRD Sumut, H Hasbullah Hadi dan H Yan Syahrin, menegaskan bahwa keterlibatan swasta dalam pengelolaan sumber daya migas selama ini justru melahirkan kebuntuan dan konflik. Maka muncullah solusi: bentuk BUMD.

Namun, kala itu, ide tinggal ide. Perda sudah ada, aspirasi sudah menggelora, tapi implementasi masih tertatih. Politik lokal, koordinasi teknis, dan minimnya eksekusi membuat potensi Langkat hanya menjadi deretan angka dalam laporan potensi daerah. Dan sumur-sumur tua itu tetap menjadi ladang yang terbengkalai—secara legal maupun ekonomi.

Kini, di tahun 2025, mimpi itu mulai mewujud.

Pemerintah Kabupaten Langkat telah membentuk BUMD Langkat Setia Negeri (Perseroda) dan tengah melaksanakan seleksi terbuka bagi posisi strategis Komisaris dan Direksi untuk periode 2025–2029. Langkah ini bukan sekadar administratif, melainkan sinyal kuat bahwa Langkat mulai serius mengelola sumber daya alamnya dengan pendekatan korporasi profesional.

Ada perubahan mencolok. Jika dulu hanya wacana, kini ada seleksi berbasis merit, mekanisme pertanggungjawaban publik, dan bahkan agenda kemitraan dengan SKK Migas dan Pertamina EP lewat skema KSO atau PI. Pemerintah daerah tak lagi bicara soal apa yang seharusnya dilakukan, melainkan bagaimana hal itu dilakukan dengan benar.

Tentu, belum semua masalah selesai. Kita masih menunggu siapa yang akan duduk di kursi direksi dan komisaris. Kita belum tahu seberapa tajam visi bisnis yang akan mereka bawa. Dan kita masih mengamati: apakah ini akan menjadi BUMD yang hanya berlabel "daerah", atau benar-benar menjadi motor ekonomi lokal yang produktif?

Namun satu hal pasti: Langkat hari ini tidak lagi berjalan dalam mimpi. Ia sedang membangun jalan untuk mewujudkannya.

Jika dulu kita bicara soal "idealnya", hari ini kita mulai bicara tentang "realitas yang dikelola". Semoga niat baik ini tidak lagi tersangkut dalam pusaran politis dan birokrasi. Karena minyak bukan hanya sumber daya, tapi juga cermin kedaulatan ekonomi daerah.

BUMD bukan sekadar badan usaha. Ia adalah simbol kepercayaan bahwa daerah mampu mengelola kekayaannya sendiri. Langkat punya peluang emas. Kini tinggal bagaimana ia memolesnya menjadi prestasi, bukan sekadar janji.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar