Viral di TikTok! Netizen Geram Skandal Koperasi Langkat, Korban Teriak: “Duit Emak Ku 78 Juta Diambil!”
Komentar-komentar pedas dan mengharukan membanjiri video unggahan Langkatoday yang telah ditonton lebih dari 24 ribu kali, disukai 340 akun, dan mendapat puluhan komentar.
Tanggapan Netizen:
@Mama_rayyan: “Duit emak ku ada 78 juta ada di situ… viralkan terusss biadaaap makan duit orang! 🤣🤣”
@TR Collection: “Saya salah satu korbannya… udah nunggu 1 tahun uang gak cair… Yang lebih kasian itu ibu-ibu tukang air masak, 13 juta dikumpulin tiap hari buat beli motor, malah dicicil Rp50 ribu seminggu 😭.”
@Wiwin Azzaa: “Saya nasabahnya. Nabung harian 50–100 ribu, sekarang mau ambil gak bisa. Sekarang dicicil Rp100 ribu per bulan, tabungan saya ada 7 juta. Tahun kapan siapnya?”
@Shelly: “Saya juga korban… ngambil cuma bisa Rp50 ribu itu pun 3 bulan sekali 🙄🤣🤣.”
@Cahayanasan: “Aku pernah berantem minta uang tabungan ku, Rp15 juta, dipersulit!”
@Bubu Surbakti: “Ini udah lama, tapi gak ditangkap-tangkap. Gak ngerti kenapa…”
@Astri Ani: “Saya korbannya…”
Kemarahan Semakin Membesar: Warganet Minta Penangkapan Segera
Warganet tak hanya curhat soal kerugian, tapi juga menuding lambannya proses hukum.
“Maklumlah, anggota dewan kan kebal hukum,” tulis @Herry Cancer.
“Tangkap dan adili!” desak @Wahyudi Yudi.
“Masuk neraka itu kalau sedekah ke orang yang salah,” sindir @Wiwin Azzaa yang merasa uangnya raib dan tak akan kembali dalam waktu dekat.
Suara Rakyat Menggema: Bukan Hanya Soal Uang
Para korban mengaku menyimpan harapan besar pada kampanye Dedek Pradesa yang menjanjikan pengembalian dana jika terpilih kembali sebagai anggota DPRD. Kini, janji itu justru menjadi luka kedua bagi masyarakat.
Langkatoday menerima banyak pengakuan bahwa simpanan warga kecil—tukang masak, penjual sayur, hingga buruh harian—yang dengan susah payah menabung harian, justru raib begitu saja. Jumlah tabungan mereka berkisar antara Rp6 juta hingga Rp78 juta per orang.
Desakan Terhadap Penegak Hukum dan Partai Gerindra
Masyarakat meminta agar Polda Sumut segera menindaklanjuti laporan serta menyelidiki aliran dana koperasi, termasuk peran SP (manajer baru yang disebut mantan napi kasus serupa), serta keterlibatan keluarga Dedek Pradesa dalam transaksi mencurigakan.
Tak sedikit juga yang meminta Presiden Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra, turun tangan secara langsung menegakkan disiplin kader.
Masih Banyak yang Diam
Dari semua komentar yang masuk, mayoritas korban menyatakan mereka belum menerima kejelasan, proses hukum stagnan, dan penyelesaian berupa “kompensasi” receh makin menyakitkan.
Langkatoday akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan membuka ruang bagi korban lain untuk menyampaikan kesaksian.
@langkatodaycom Publik Kabupaten Langkat tengah diguncang oleh dugaan skandal penggelapan dana koperasi yang melibatkan salah satu anggota DPRD aktif, dedek pradesa Politisi Partai @gerindra yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Langkat dan pimpinan Koperasi Syariah Pradesa Mitra Mandiri itu diduga menyelewengkan dana nasabah hingga mencapai puluhan miliar rupiah sejak tahun 2018. Kasus ini mencuat ke permukaan setelah sejumlah nasabah mengeluhkan tidak dapat mengakses dana tabungan mereka. Bahkan, saat seorang nasabah hendak menyetor uang ke kantor koperasi pada 16 Juni 2025 lalu, ia mendapati koperasi tersebut telah berhenti beroperasi tanpa pengumuman resmi. Informasi itu disampaikan oleh seseorang berinisial SP, yang mengaku sebagai manajer koperasi. Selengkapnya di Langkatoday.com #beritalangkat #Langkatnews #langkatodaycom #langkatodayaja #gerindra #fyp ♬ suara asli - kenarok1983☑️