UPDATE
The Vajra

Beras Diduga Oplosan Viral di Langkat, Disperindag Dituding Kecolongan – Pemilik Kilang Dipanggil Polisi

STABAT (Langkatoday) - Sebuah video berisi dugaan beras oplosan dari salah satu kilang padi di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, viral di media sosial dan menggegerkan publik.

Beras bermerek Shincan kemasan 5 kg itu tampak dalam kondisi tidak layak konsumsi dan memunculkan pertanyaan besar soal kualitas pengawasan pangan di tingkat daerah.

Dalam video berdurasi 17 detik tersebut, terlihat butiran beras dengan warna keruh dan tekstur yang tidak normal. Seorang pria dalam video dengan nada kesal berkata, “Beras apa yang diambil orang ini?”

Disperindag Mengaku Sudah Sidak

Menanggapi viralnya video tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Langkat menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi, termasuk Kilang Padi Subur yang disebut-sebut dalam video, sebelum kabar ini ramai di media sosial.

"Kami bersama bagian perekonomian dan dinas pertanian sudah melakukan sidak sebelum video itu viral," kata Kabid Pengembangan Perdagangan Disperindag Langkat, Erwin Ikuten Ginting, Sabtu (26/7).

Namun, ia mengakui bahwa informasi mengenai video beras tidak layak tersebut baru diketahui pada Rabu, 23 Juli 2025, melalui Instagram Langkatoday.

"Saat sidak, kami tidak menemukan beras dengan kualitas yang tidak layak konsumsi," lanjutnya.

Terkait kebenaran apakah beras dari kilang berinisial S itu adalah beras oplosan, Erwin tidak memberikan jawaban pasti.

"Kami masih menunggu informasi dari Polres Langkat," ujarnya.

Polisi Panggil Pemilik Kilang


Sementara itu, pihak kepolisian melalui Sat Reskrim Polres Langkat telah menindaklanjuti video viral tersebut. Kasat Reskrim AKP Pandu Batubara menyatakan bahwa pihaknya sudah melayangkan surat pemanggilan kepada pemilik kilang yang dimaksud.

"Iya, sudah kami panggil untuk hadir pada Senin, 28 Juli 2025. Ini baru pemanggilan pertama," kata AKP Pandu kepada wartawan.

Warga Resah dan Pertanyakan Pengawasan

Peristiwa ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, khususnya warga Kecamatan Secanggang. Mereka mempertanyakan efektivitas pengawasan pemerintah terhadap kualitas beras yang beredar di pasaran.

"Kami beli beras untuk makan anak-anak. Kalau ternyata beras itu oplosan atau sudah rusak, ini sangat membahayakan. Mana tanggung jawab pemerintah?" keluh Nur, warga Desa Secanggang.

Menanti Hasil Pemeriksaan

Kasus ini menjadi perhatian publik seiring kian maraknya dugaan penurunan kualitas bahan pangan di tengah naiknya harga-harga kebutuhan pokok. Saat ini, masyarakat masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian dan langkah tegas dari pemerintah daerah.

Pihak Disperindag menyatakan akan terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk mengawal kasus ini hingga tuntas. (rel/anil)

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar