DARAH DIJUAL! BEM Nusantara Sumut Gedor PMI Langkat: Ada Permainan Busuk di Balik Donor Darah?
STABAT (Langkatoday) – Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Sumatera Utara melancarkan kritik pedas terhadap Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Langkat.
Mereka menduga adanya praktik tidak transparan, bahkan "permainan busuk" dalam penjualan donor darah ke rumah sakit.
Koordinator Daerah BEM Nusantara Sumut, Yogi Mahendra, menyatakan keprihatinan mendalam atas dugaan ini, menuntut transparansi penuh, dan mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa damai.
Dalam pernyataannya yang diterima Langkatoday, Yogi Mahendra menyoroti dugaan ketidakjelasan dalam proses donor darah hingga penjualan darah ke rumah sakit.
"Kami mendesak PMI Kab. Langkat untuk transparan dan memberikan informasi yang jelas tentang proses donor darah dan penjualan darah ke rumah sakit," tegas Yogi.
BEM Nusantara Sumut juga mendesak pihak berwenang, termasuk aparat penegak hukum, untuk segera turun tangan.
Mereka meminta agar dilakukan investigasi dan audit menyeluruh terhadap pengelolaan donor darah di PMI Langkat.
Hal ini penting demi memastikan bahwa darah yang didonorkan aman, berkualitas, dan tidak ada praktik kotor yang dapat membahayakan keselamatan pasien.
"Kami tidak ingin ada permainan yang dapat membahayakan keselamatan pasien dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap PMI," lanjut Yogi, menekankan dampak serius dari dugaan ini terhadap citra PMI dan minat masyarakat untuk berdonor.
Jika kepercayaan publik terkikis, pasokan darah bisa terancam, dan pada akhirnya merugikan nyawa banyak orang.
Tak hanya menyoal dugaan jual beli darah yang tidak transparan, BEM Nusantara Sumut juga menyoroti kondisi fisik Kantor PMI Kab. Langkat.
Mereka menilai bahwa tidak ada perubahan signifikan pada kondisi kantor, bahkan disebut "tidak seperti PMI di Kabupaten Kota lainnya." Kondisi ini, menurut mereka, bisa menjadi cerminan dari tata kelola internal yang buruk di PMI Langkat.
Menanggapi dugaan adanya oknum tak bertanggung jawab yang bermain dalam pengelolaan darah, Yogi Mahendra menegaskan bahwa BEM Nusantara Sumut siap untuk turun ke jalan.
"Bem Nusantara Sumut siap untuk melakukan Aksi Unjuk Rasa damai karena Yogi menduga adanya praktik penjualan darah ke Rumah Sakit yang dilakukan oleh oknum yang bertanggung jawab dalam pengelolaan darah dari donor darah yang dilakukan PMI Kab. Langkat," pungkasnya.
Pernyataan ini menjadi alarm keras bagi PMI Kabupaten Langkat untuk segera bertindak. Transparansi, akuntabilitas, dan perbaikan tata kelola adalah harga mati untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa setiap tetes darah yang didonorkan benar-benar bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan, bukan menjadi komoditas 'permainan' segelintir oknum. Masyarakat Langkat kini menanti respons konkret dari PMI dan tindakan tegas dari pihak berwenang.