Heboh! 20 Mortir Ditemukan di Perkebunan LNK Hinai, Langkat — Diduga Peninggalan Zaman Penjajahan
HINAI (Langkatoday) - Warga Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dihebohkan dengan penemuan puluhan mortir yang tertanam di area perkebunan milik perusahaan LNK, tepatnya di Dusun Tanjung Beringin, Desa Sei Semayang.
Sebanyak 20 unit mortir dalam kondisi berkarat ditemukan oleh pekerja saat aktivitas penggalian tanah di lokasi tersebut. Penemuan ini langsung dilaporkan ke pihak berwajib, dan kawasan perkebunan pun segera dipasang garis polisi. Tim Gegana Brimob Polda Sumut bersama personel TNI diterjunkan ke lokasi untuk melakukan identifikasi dan pengamanan.
"Mortir-mortir ini ditemukan dalam satu lubang besar saat proses land clearing dengan alat berat. Posisi mereka tidak terlalu dalam, hanya sekitar 30–50 cm dari permukaan tanah," ujar salah satu petugas yang berada di lokasi.
Namun temuan ini memunculkan sejumlah tanda tanya besar. Pasalnya, area perkebunan tersebut telah dikelola sejak lama dan telah beberapa kali dilakukan replanting atau penanaman ulang kelapa sawit. Publik pun mempertanyakan, mengapa benda berbahaya ini baru ditemukan sekarang?
Apalagi jika benar mortir tersebut merupakan peninggalan zaman penjajahan Belanda, seharusnya benda itu sudah tertanam sangat dalam akibat proses alam selama puluhan tahun. Sementara dalam foto-foto yang beredar, terlihat mortir-mortir tersebut berada tidak jauh dari permukaan.
“Kami mempertanyakan juga SOP keselamatan kerja di perusahaan tersebut. Kenapa saat replanting sebelumnya tidak terdeteksi? Padahal ini menyangkut nyawa pekerja,” ungkap salah satu warga yang ikut menyaksikan evakuasi.
Pihak berwenang belum mengonfirmasi secara resmi jenis dan asal usul mortir tersebut. Namun proses identifikasi masih berlangsung oleh tim penjinak bom. Dugaan sementara, mortir ini merupakan amunisi aktif dari masa lalu, namun belum diketahui pasti apakah masih berfungsi atau sudah non-aktif.
Kapolsek Hinai, Danramil, dan pihak Densus Gegana masih menunggu hasil analisa lanjutan dari lab forensik militer. Lokasi penemuan sementara waktu ditutup total dari aktivitas pekerja, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Langkah Lanjutan
Pemerintah daerah dan aparat keamanan diminta untuk segera melakukan pemetaan ulang kawasan rawan temuan bahan peledak di wilayah Langkat, mengingat daerah ini pernah menjadi salah satu lintasan strategis militer di masa silam.
Penemuan ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya pemeriksaan menyeluruh terhadap lahan-lahan yang memiliki potensi sejarah militer atau bekas wilayah konflik.