UPDATE
The Vajra

Ngaku Bantu, Tapi Uangnya Disikat! Oknum Honorer Dinkes Langkat Diduga Tilep Dana Kampung Beasiswa

STABAT (Langkatoday) - Seorang tenaga honorer di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Langkat berinisial SRL, diduga menggelapkan honor milik tenaga administrasi Program Kampung Beasiswa Tahun Anggaran 2023. Tak tanggung-tanggung, total uang yang seharusnya diterima oleh salah satu tenaga admin, AF, diduga dipotong dan dikuasai selama berbulan-bulan.

Berdasarkan keterangan AF, mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Langkat, ia hanya menerima Rp500 ribu hingga Rp1 juta per bulan dari SRL. Padahal, setelah dicek langsung ke bank, diketahui bahwa honor resmi yang dikirim oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdik Provsu) mencapai Rp2,5 juta per bulan.

“Waktu itu, buku tabungan dan ATM aku dipegang SRL, istrinya AK, yang juga tenaga administrasi Kampung Beasiswa. Tiap bulan paling dikasih Rp500 ribu. Pernah sekali aja dikasih Rp1 juta,” ujar AF, Sabtu (19/7).

Honor Ditampung Lewat Rekening Suami

AF mengungkapkan, sejak Januari hingga Juli 2023, honor yang seharusnya menjadi haknya justru masuk ke rekening AK, suami dari SRL. Sejak Juli 2023, SRL mengambil alih buku tabungan dan ATM atas nama AF dan terus mengendalikan aliran uang tersebut.

Karena merasa ada yang janggal, AF akhirnya mengurus kembali rekeningnya secara mandiri dan mencetak rekening koran. Di sanalah terungkap bahwa dana yang dikirim dari Disdik Sumut tidak sesuai dengan jumlah yang ia terima secara fisik dari SRL.

“Dari rekening koran, kelihatan jelas honor Rp2,5 juta masuk tiap bulan. Tapi ke rekening AK dulu, bukan ke aku. Baru Juli ke rekeningku, tapi ATM dan buku tabungan tetap dipegang SRL,” katanya.

Intimidasi dan Pemotongan Dana Rp7,5 Juta

Puncak kekesalan AF terjadi saat dana sebesar Rp10.088.000 masuk ke rekeningnya pada 12 Desember 2023. Dana itu merupakan honor untuk periode September hingga Desember 2023. Namun, bukannya menerima penuh haknya, AF justru mendapat intimidasi dari SRL agar menyetor kembali uang tersebut.

“Dia marah-marah, bilang aku gak tahu terima kasih. Katanya uang itu harus disetor ke dinas. Akhirnya aku cuma dikasih Rp2,5 juta dari Rp10 juta yang masuk,” ungkap AF.

Diduga Ada Korban Lain

AF menduga dirinya bukan satu-satunya korban. Dalam program Kampung Beasiswa terdapat setidaknya 20 tenaga administrasi, termasuk AK, suami dari SRL. Ia meyakini, praktik manipulatif ini bisa saja dialami oleh peserta lainnya.

Hingga berita ini diterbitkan, SRL belum memberikan klarifikasi. Upaya konfirmasi dari tim Langkatoday masih belum direspons. Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Langkat dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumut juga belum memberikan pernyataan resmi.

Langkatoday akan terus memantau perkembangan kasus ini, termasuk jika ada korban lain yang berani bersuara.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar