UPDATE
The Vajra

Janji Umroh SATRIA Hanya “omon-omon”?

STABAT (Langkatoday) - Janji politik selalu indah diucapkan di masa kampanye, namun tak jarang berubah menjadi angin lalu saat kursi kekuasaan sudah diraih. Salah satu janji manis yang kini mulai dipertanyakan publik adalah program umrah gratis untuk 50 warga Langkat kurang mampu setiap tahunnya, yang digaungkan pasangan Syah Afandin dan Tiorita (SATRIA) pada Pilkada Langkat 2024 lalu.

Visi besar ini awalnya menjadi magnet elektoral SATRIA, tertuang dalam misi ke-10 mereka, dengan komitmen bahwa program akan dimulai di tahun pertama masa kepemimpinan. Namun, setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025, hingga kini, hampir 165 hari berlalu, kejelasan soal realisasi program umrah gratis tersebut nyaris nihil.

Masyarakat kini bertanya-tanya: apakah janji mulia tersebut benar-benar disiapkan dengan perencanaan matang? Ataukah sekadar "omon-omon" (omong kosong) politik demi mendulang suara?

Alih-alih membuka pendaftaran dan menyosialisasikan skema program, pihak pemerintah justru melempar wacana bahwa kuota umrah tahun ini sangat terbatas dan hanya diprioritaskan bagi juara lomba MTQ. Pernyataan ini jelas mengaburkan esensi janji politik SATRIA, yang sedari awal ditujukan bagi warga kurang mampu secara umum, bukan hanya kalangan tertentu.

Jika benar ada komitmen kuat, semestinya Pemkab Langkat sudah transparan sejak awal tentang mekanisme seleksi, anggaran, hingga jadwal pemberangkatan. Jangan sampai publik menilai, janji umrah gratis ini hanyalah pemanis bibir politik yang hanya diperdagangkan setiap musim pemilu.

Lebih ironis lagi, tidak ada penjelasan resmi tentang besaran anggaran yang disiapkan untuk program ini. Bagaimana publik bisa percaya janji ini serius dijalankan, jika rincian teknisnya saja tak pernah diumumkan?

Dalam iklim demokrasi, wajar jika masyarakat menagih janji yang sudah diikrarkan di hadapan publik. SATRIA harus menyadari, kredibilitas pemimpin diukur dari keberanian menepati janji, bukan hanya keahlian berbicara.

Kini bola ada di tangan Bupati Syah Afandin dan Tiorita. Jika program ini memang benar-benar menjadi prioritas, buktikan dengan langkah konkret. Jika tidak, maka publik akan mencatatnya sebagai janji yang tidak lebih dari sekadar "omon-omon" politik belaka.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar