Pakcik Jali dan Ayam Bertelur di Helm
![]() |
Ilustrasi AI |
STABAT (Langkatoday) - Di kampung Hulu, Langkat, ada seorang lelaki bernama Pakcik Jali. Orangnya sederhana, tapi kelakuannya… luar biasa. Tiap pagi, dia pergi ke warung kopi dengan motor bebek kesayangannya—yang katanya “lebih tua dari cucu si Buyung”.
Suatu hari, Pakcik Jali bingung mencari helmnya. Digeledahnya dapur, kamar, sampai ke bawah tempat tidur— tak jumpa.
Anehnya, di teras rumah, dia lihat ayam betinanya sedang duduk manis di atas sesuatu.
“Aih, ni apa pulak, ayam ni bersarang di atas helm aku ke?” katanya sambil mendekat.
Benar saja—helmnya dijadikan sarang ayam bertelur tiga biji!
Pakcik Jali tepuk dahi, “Ya Allah, ayam ni ingat helm aku tempurung kelapa agaknya!”
Isterinya, Makcik Timah, datang tergelak, “Sudahlah Jali, jangan ambil dulu. Nanti anak ayam keluar pakai topi keselamatan!”
Tapi Pakcik Jali tetap harus ke warung kopi. Akhirnya dia ambil toples kosong, dipakai di kepala sebagai pengganti helm.
Waktu sampai di jalan besar, disapa kawannya, Pak Man:
“Jali, apa yang kau pakai tu?!”
Jawab Pakcik Jali santai, “Helm edisi rumah tangga, boleh nampak isi kepala, jernih bening!”
Seluruh warung kopi riuh. Sejak hari itu, Pakcik Jali dijuluki “Jali Toples” se-Kampung Hulu.
Dan ayamnya? Masih setia menetaskan anak di dalam helm itu—yang akhirnya dikasih nama “Ayam Berhelm”. 😆🐔
---
Catatan Redaksi Langkatoday:
Cerita ini bagian dari rubrik “Cerita Melayu Lucu (Cermal)" kisah ringan untuk menghibur pembaca sambil ngopi pagi.
Kalau kamu punya cerita lucu di kampungmu, kirimkan ke redaksi Langkatoday ya!